Menjadi Pendamping PKH Itu Keren!
Penulis : Baihaqi (Pendamping PKH Kec. Ingin Jaya)
Sebuah anugerah yang begitu berharga dari Allah, rasa syukur selalu
terucap untuk sang pemilik semesta dan segala isinya. Alhamdulilah pendampingan
bukanlah hal yang baru bagiku, semenjak menanggalkan almamater kuliah tahun
2014 di kampus UIN Ar-Araniry Kota Banda Aceh, Allah telah memberikan suatu
pengalaman begitu berharga untuk mengabdi kepada bangsa tercinta ini. Pengalaman
hidup, rasa bersyukur, senantiasa menjadikan alasan bahwa hidup ini bukanlah
semata materi duniawi melainkan lebih dari pada itu, menjadi manusia yang bersyukur atas allah
takdirkan menjadi salah satu peserta pada program Pemuda Sarjana Penggerak
Pembangunan Di Perdesaan (PSP) Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2014
membuatku merasakan pengalaman pendampingan pertama sehingga mampu memahami
seutuhnya bentuk pengambdian kepada bangsa ini.
Dua tahun mengabdi di daerah yang jauh dari kata mewah di Kabupaten
Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera
Selatan, sebuah desa di antara himpitan ribuan hektar perkebunan sawit milik perusahaan besar di Indonesia, ditambah
dengan jalan yang tidak pernah mengenal aspal yang kadang kala bisa saja
membuat kita terperangkap di atasnya ketika musim penghujan tiba, suatu
pengalaman pendampingan yang luar biasa yang aku dapatkan untuk memahami
karakteristik ragam budaya, bahasa dan agama menyatu di dalam kebhinekaan
Indonesia.
Desember
2017 aku di panggil kembali menjadi orang yang perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita negeri
ini sesuai sila ke-2 Pancasila “kemanusiaan yang adil dan beradab” melalui
program Program Kelurga Harapan (PKH) Kementerian Sosial Republik Indonesia.
PKH adalah sebuah program pemerintah melalui kementerian Sosial Republik
Indonesia yang memberikan bantuan bersyarat kepada keluarga kurang
mampu/miskin. Pendamping PKH mempunyai tugas memfasilitasi dan mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
PKH sebuah program mulia yang menjadi terobosan pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan di negeri kita cintai, PKH bukanlah hanya sebatas memberikan bantuan
kepada masyarakat yang dikategorikan berhak mendapatkan bantuan PKH, akan
tetapi pada prisnsipnya PKH ini mempersiapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
untuk bisa mandiri sehingga pemerintah mengharapkan mereka terlepas dari zona
kemiskinan dan menjadi keluarga mandiri, baik dalam ekonomi maupun status
sosial. Dari sinilah awal tugas pendampingan PKH dimulai, sebuah tugas mulia
yang diemban disetiap pendamping, setidaknya ada nilai tambahan syukur kita
kepada sang maha kuasa yang telah menitipkan amanah sebagai pendamping PKH yang
pendamping rasakan.
Pertama Bersyukur
karna menambahkan saudara baru yaitu sahabat-sahabat pendamping PKH dari
seluruh Kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Besar, teman-teman pendamping di
seluruh Provinsi Aceh bahkan sampai pelosok seluruh penjuru negeri Indonesia.
Namun tentunya bagi setiap pendamping sebuah kebahagian luar biasa ketika
bersama KPM dampingannya yang mana momen bersama mereka adalah suatu kebahagian
yang tidak bisa diukur dengan apapun, dimana pendamping dapat berbagi
pengalaman, bertukar pikiran sehingga tak jarang ibu-ibu dampingan meluapakn
kesedihannya kepada pendamping.. hihihi,
terkadang pendamping banyak disodorkan pertanyaan di luar PKH bahkan
sampai mau dijodohkan “ dek saya jodohkan mau ?, hahaha”, ungkap salah satu KPM
di Gampong Lamteungoh Aceh Besar.
Sungguh
suatu kebahagian bersama mereka yang pendamping rasakan ketika mengemban amanah
pendamping PKH . Nikmat mana lagi yang kau dustakan !
Kedua Bersyukur atas
apa yang Allah berikan kepada kita, selama menjadi pendamping PKH, sungguh
pendamping mendapatkan pelajaran luar biasa tentang hidup, karna terkadang kita
merasakan bahwa kita selalu kekurangan dari segi materi, tapi rasa itu hilang
seketika bahwa sesungguhnya Allah telah melebihkan kita dari segi apapun dan
tidak ada alasan untuk tidak selalu bertahmid Alhamdulilah atas
semua karunia rizki yang allah berikan kepada setiap hamba-hambanya. Nikmat
mana lagi yang kau dustakan !
Ketiga Bersyukur memiliki
pengalaman mengenal lebih dalam tentang berbaagai ilmu Sosiologi, Antropologi
dan Psikologi. Yah.. pengalaman terindah belajar mengenal manusia dari berbagai
sudut macam karakter, berbagai macam kepribadian, berbagai macam adat istiadat
dalam kehidupan masyarakat, tak jarang terkadang pendamping mengalami kendala
dengan KPM. Seperti, sebahagian KPM tidak mampu memahami bahasa Indonesia
dengan baik sehingga pendamping melakukan pendekatan lebih dalam kepada setiap
KPM agar seluruh KPM mengerti dan memahami kewajiban dan hak di setiap KPM,
ditambah dengan para lansia, dan kadang juga mis comunication dengan
para perangkat desa mengenai PKH tentu menjadikan suatu ilmu kemasyarakatan
yang sangat berharga yang tidak akan kita jumpai dalam bangku kuliah.
Sudah seyogya sebagai pendamping jaman now kita harus
mengetahui tentang seluruh aspek jobdesk kita sebagai pendamping PKH,
memahami detail setiap KPM dampingan kita dengan latar belakang mereka,
sehingga kesejahteraan KPM dan pelaksanaan program kelurga harapan (PKH) dapat
terlaksana dengan baik dan tentunya ilmu dan pengalaman kita akan semakin
bertambah serta menjadi ladang amal kita di akhirat kelak ‘fa may ya’mal
misqala zarratin khairayyarah’.
Mantap
BalasHapusHemmm... is the best..!!
BalasHapus