Namaku Uswatun Hasanah
(28). Saya merupakan salah satu pedamping Program Keluarga Harapan (PKH)
kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Syukur Alhamdulillah Pada
Tahun 2018 adalah tahun dimana pertama kali saya diterima sebagai
pendamping PKH kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, sungguh diluar dugaan
saya diberi kesempatan untuk bergabung di pendamping PKH ini. Dimana pada saat
itu persaingan yang cukup hebat dan ratusan orang yang mengikuti tahapan tes adm,
tes tulis dan wawancara sehingga bisa masuk pada PKH ini. Alhamdulillah tahun
2018 ditambahkan 6 (enam) pendamping baru
untuk kecamatan Ingin Jaya. Dan saya salah satu kader yang lulus pada saat itu. Mengingat banyak nya pengalaman saya
dibidang lapangan dan hobi saya bergabung dialam bebas saya rasa sangat cocok
dan masuk ke dalam pekerjaan dibidang sosial kemasyarakatan ini. Saya pun
sangat bahagia mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi saya ini.
Alhamdulillah hingga tahun ini saya masih bertahan menjadi pendamping PKH.
Yang menarik dari tulisan kali ini yaitu banyak nya cerita tentang perjalanan
saya sebagai pendamping PKH yang sedikit banyak
telah memberikan inspirasi bagi kehidupan saya. Tentunya tidak melulu
menceritakan suksesnya suatu kegiatan PKH dapat terlaksana, tetapi juga
banyak membahas bagian lain dari kegiatan PKH itu sendiri, yakni mengenai
apa yang saya rasakan sebagai pendamping, apa yang saya telah pelajari selama
menjadi pendamping, mengenali masyarakat penerima bantuan, koordinasi dengan pihak-pihak
lain nya yang terkait dengan PKH.
Bagi yang belum
familiar dengan PKH tentu akan bertanya-tanya apa itu PKH. Tujuan dan maksudnya
apa? Kaitan ke masyarakat apa? Baik disini saya akan menjelaskan secara singkat
untuk pemahaman program PKH. Adapun kepanjangan dari PKH adalah Program
Keluarga Harapan. Pengertian dari PKH adalah program pemberian bantuan tunai
bersyarat kepada Rumah Tangga Sangat Miskin/Keluarga Sangat Miskin yang
ditetapkan sebagai penerima PKH. Dimana penerima bantuan tersebut harus
memenuhi salah satu kriteria antara lain ada komponen Ibu Hamil, Balita, Anak
Pra Sekolah, Anak Usia Sekolah. Dan untuk 3 Tahun terakhir ini, PKH
menambah komponen kesejahteraan sosial yakni komponen Lansia dan
disabilitas berat sebagai penerima bantuan. Tujuan dari PKH itu sendiri
membantu mengurangi taraf kemiskinan dan meningkatkan pendidikan anak. Tahun 2019 bantuan setiap jiwa yang diterima maksimal 4 komponen
dalam 1 keluarga. Di antaranya Ibu Hamil mendapat Rp 2400.000 per tahun, anak
usia dini 2400.000 per tahun; anak SD Rp 900.000 per tahun; anak SMP Rp
1500.000 per tahun; anak SMA Rp 2000.000; disabilitas berat Rp 2400.000 dan
lansia Rp 2400.000 per tahun.
Saya mendampingi 8
desa yang ada di kecamatan Ingin Jaya. Dimana letak desa satu dan lain nya
sangat jauh dan ada juga desa yang melewati hutan belantara dan masuk ke
pelosok nya. Jarak tempuh nya bisa sampai 20 meter. Jiwa muda dan jenggo selalu
saya andalkan supaya semakin semangat untuk menjumpai dan bisa melihat senyum
dari KPM-KPM. Kalo kata ibuk-ibuk KPM Semangat Wonder women.. hehehehe
Tugas kami
dilapangan sebagi pendamping yaitu mendata kembali KPM yang layak menerima
bantuan. Mevalidasi, verifikasi data pendidikan dan kesehatan. Dan juga
ada tiga aspek yang wajib dipahami oleh kami para pendamping PKH. Pertama ialah
memiliki pengetahuan memadai terhadap kebijakan Kementerian Sosial dan lembaga terkait dalam pelaksanaan program.
Kemudian pendamping PKH wajib berperilaku positif di dalam masyarakat. Sebab
mereka adalah contoh bagi masyarakat untuk menuju kesejahteraan. Yang
ketiga kami sebagai pendamping yang baik wajib memiliki keterampilan dalam
melaksanakan tugas. Bahkan sebelum bertugas, pendamping harus menyiapkan segala
hal yang mungkin dipertanyakan oleh masyarakat yang didampingi.
Pertanyaan yang
sering saya jumpai di lapangan yaitu “kenapa saya tidak dapat bantuan PKH”? Ada
beberapa orang dikampung complain dan menjumpai pendamping untuk bisa bergabung
di PKH. Dengan segala cara dan berbagai cerita kesedihan dalam kehidupan di
bagikan supaya mereka bisa ikut serta menjadi KPM. kita sebagai pendamping harus siap dalam
segala hal yang terjadi dilapangan. Karena hal itu yang selalu
kita jumpai di semua daerah tentu nya.
Tugas rutin
bulanan yang selalu ada yaitu rapat pertemuan bersama KPM dengan tujuan
silaturrahmi dan juga evaluasi semua kegiatan yang dilaksanakan KPM perbulan
nya. Membahas bagaimana mengelola
keuangan, bagaimana bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama untuk keperluan
pendidikan anak.
Hanya ini yang dapat saya bagikan, Semoga tulisan ini bisa menambah
referensi mengenai PKH pada umumnya, tugas dan fungsi pendampingan. Terima
Kasih atas partisipasi nya. Salam PKH.
Read More »